Kamis, 21 Juli 2011

#cerpen1 "Only Hope"

Matahari terbit disebelah timur dan terbenam disebelah barat..
There’s a song that’s inside of my soul
It’s the one that I’ve tried to write over and over again
I’m awake in the infinite cold
But You sing to me over and over and over again
So I lay my head back down
And I lift my hands
and pray to be only Yours
I pray to be only Yours
I know now you’re my only hope
Sing to me the song of the stars
Of Your galaxy dancing and laughing
and laughing again
When it feels like my dreams are so far
Sing to me of the plans that You have for me over again
So I lay my head back down
And I lift my hands and pray
To be only yours
I pray to be only yours
I know now you’re my only hope
I give You my destiny
I’m giving You all of me
I want Your symphony
Singing in all that I am
At the top of my lungs I’m giving it back
So I lay my head back down
And I lift my hands and pray
To be only yours
I pray to be only yours
I pray to be only yours
I know now you’re my only hope..
"Prok prok prok prok.." suara tepuk tangan penonton terdengar saat keras. "Terimakasih, terimakasih" ucap seorang gadis yang berdiri di panggung. "Lagu yang saya nyanyikan tadi, saya persembahkan kepada dia, dia yang telah membuat saya dapat berdiri lagi disini. Thanks, you're really my best ever friend." Mendengar perkataan itu, semua penonton langsung melanjutkan tepuk tangan yang sangat keras, sungguh-sungguh keras sekali. Cewek tersebut lalu turun dari panggung dan pergi mengandeng seorang cowok yang rumornya sekarang adalah pacarnya..

5 tahun yang lalu..

KRING..KRING..KRING.. Jam menunjukkan pukul 07.30..
"ADUH.. Telat audisi nih. Aduh aduh aduh... Ah!" Teriakan terdengar dari kamar yang berada di lantai 2. Cewek tersebut langsung siap-siap dengan cepat. Mandi, gosok gigi, dan memakai baju yang telah dia sediakan 2 hari yang lalu..
"Aduh, Linzy sayang. Jangan teriak-teriak dong!" kata mamanya dengan sabar.
"Linzy telat, permisi permisi mbak" 
"Aduh non, mbak lagi ngepel hati-hati jangan sampe jatuh dong!" ngomel si mbak yang lagi mengepel lantai dengan susah payah dan diinjak dengan gampang.
"Aduh ma, Linzy telat! Ini Linzy langsung pergi aja ya. Bye ma." mencium mamanya dan mengambil 1 roti bakar dipiring..
"Aduh anak ini, ga pernah berubah ya.." mama Linzy mendumel sendiri..

BIS menuju sekolah musik "Romeis" telah tiba.. Semua masuk ke bis tersebut dengan cepat dan tabrak-tabrakan..
"Aduh, aduh misi.. Aku duluan, misi dong. Ah!" Linzy bertabrakan dengan seorang cowok yang agak gagah dan cowok tersebut juga tidak mau mengalah..
"Aduh, gue duluan yang masuk. Misi dong lo" ucap cowok tersebut, tapi Linzy tetaplah Linzy yang tidak mau kalah, dia menerobos pintu bis tersebut dengan cepat dan akhirnya dia yang masuk duluan. Tapi, sialnya dompet Linzy terjatuh..
"Dasar cewek gila. Sampe-sampe dompet jatoh aja gatau." cowok tersebut mengambil dompet Linzy dan membukanya..
"Linzy? Apa dia Linzy yang dulu? Lumayan mirip sih.." ucap cowok tersebut sambil memegang dompet dan menatap Linzy dalam-dalam.. 
Cowok tersebut teringat masa kecilnya, saat pergi ke taman bermain dia pernah tersasar dan bertemu dengan gadis kecil yang tersasar juga, saat melihat badut, cewek tersebut takut sekali.. 
"Duh dompet gue mana ya? Loh? Ada yang lihat ga?" kata Linzy dengan sangat panik.
"Nih" cowok tersebut melempar dompet Linzy.
"Aduh.." seorang cewek yang duduk agak dekat dengan Linzy terkena lemparan tersebut.
"Mampus. Makanya jangan asal main lempar doang dong!" ucap Linzy sambil memeletkan lidahnya. bweee..
"Sorry ya. Itu orang emang agak-agak sinting dikit" kata Linzy kepada cewek yang duduk disebelahnya..
"Gpp kok. Semoga aja ga benjol. Haha. Eh ya, gue angel. Lo siapa?" 
"Gue Linzy. Salam kenal ya. Mau masuk sekolah Romeis juga?"
"Yap.. hehe semoga audisinya berhasil deh ya."
"Iya. Semoga deh.." kata Angel..

Audisi di sekolah Romeis pun di mulai.. Semua peserta melakukan keahliannya masing-masing dan semuanya terlihat hebat..
"Yeeeey! Aku lulus YEAHHH!" teriak Linzy..
"Aku juga lulus !" ucap Angel kemudian..
"Heh cewek badut. Lulus lo?" tanya cowok yang tadi..
"Cewek badut? Lo ngomong sama gue?" tanya Linzy ke cowok tersebut..
"Loh itu cowok yang ngelempar dompet lo kan Zy?" tanya Angel.
"Eh iya. Sorry ya. Btw, kenalin nama gue Morgan."
"Angel"
"Morgan? Kayaknya gue pernah denger.. Nama siapa ya?" tanya Linzy..
"Heh.. Dasar nenek-nenek pikun. Ini gue, Morgan. Kita pernah nyasar bareng kan di taman bermain 5 tahun yang lalu. Dan lo si penakut badut." kata Morgan..
"HA? Apaan sih lo? Ngarang..!" balas Linzy sambil ketakutan bahwa kedoknya takut badut kebongkar..
"Jadi lo takut sama badut Zy?" goda Angel..
"Apaan sih!" Linzy ngambek dan langsung pergi..

Di sebuah taman yang kira-kira luasnya 2 hektar.. Linzy duduk termenung..
"Apa bener dia Morgan yang dulu? Tapi kok tingkahnya beda banget sih? Hahaha lucu juga ya.. Morgan yang dulu janji mau nikah sama gue. Ah, malu deh kalo ingat hal itu lagi. Tapi, masa sih dia Morgan? Hmm.." dumelnya sendiri..
"Iya, bener gue Morgan" tiba-tiba dari belakang Morgan yang mendengar semua dumelan Linzy menjawab.
"Sejak kapan lo disitu?" tanya Linzy..
"Sejak tadi..ha ha ha.." jawab Morgan.
"Oh, jadi lo denger semuanya dong? Sial." ucap Linzy agak malu-malu..
"Yup.. Haha ternyata ingatan lo ga seburuk yang gue kira." kata Morgan..
"Iya dong. Linzy." kata Linzy dengan PD..

Hari-hari Linzy menjadi lebih bahagia semenjak hadir Angel dan juga Morgan. Mereka berdua adalah teman sekaligus sahabat yang sangat amat dekat dengan Linzy.. Sampai suatu saat..
'Zy, gue pengen cerita nih.." kata Angel..
"Cerita ape? ngomong aje kali say.." canda Linzy..
"Gue serius Zy.." lanjut Angel.
"Apaan?" tanya Linzy
"Gue suka sama Morgan.. Dia baik banget" ucap Angel sambil menunjukkan muka yang terpesona.
"Ha?" Linzy kaget mendengar perkataan Angel.
"Kenapa? Lo juga suka sama dia?" tanya Angel agak curiga..
"Ha? Emm.. ya engga lah! Haha.." jawab Linzy dengan santai.
"Oo. gue kira. Di acara promnight kita, kira-kira dia mau ga ya jadi pasangan gue?" curhat Angel.
"Coba tanya aja, gel? Siapa tau mau. hehe" balas Linzy lagi..

"Oh ya. Ada acara prom ya. Gue dateng ga ya? Ah gausa deh. Ga ada pasangan juga." dumel Linzy..
Mendengar dumelan gadis yang bawel tersebut. Seorang cowok melangkah ke arahnya..
"Lo mau jadi pasangan gue di prom?" tanya cowok tersebut.
"Apa? Lo?" jawab Linzy dengan kaget.
"Iya, sama gue.Kenapa dut?" tanya Morgan..
"Dut? Lo panggil gue dut sekarang? Berani ya lo .__." maki Linzy.
"Zy, gue suka sama lo." (memegang tangan Linzy) " Lo mau kan jadi cewek gue?" tiba-tiba muka Morgan menjadi serius.
"HA? Lo jangan becan.." kata Linzy..
"Gue serius! Gue sayang sama lo. Lo ingat kan janji kita?" sambung Morgan.
"Inget.. tapi.."
"Gue sayang sama lo, Zy" potong Morgan..
Seseorang disana melihat kejadian tersebut, orang tersebut adalah Angel.
"Jadi lo.. Jadi.. kalian? kalian..PENGKHIANAT" Angel yang melihat kejadian tersebut langsung sangat amat terpukul. Angel berlari dan lari. Morgan dan Linzy sudah berusaha mengejarnya, tapi.. BRUK! Sebuah truk menabrak Angel, tapi seseorang melindunginya.. Orang tersebut adalah Linzy.
Angel pingsan karena tabrakan tersebut membuatnya SHOK, sedangkan Linzy. Luka yang lumayan berat mengenai kepalanya, Linzy langsung segera dioperasi..
"Bagaimana dok keadaan Angel dan Linzy?" tanya Morgan..
"Angel baik-baik saja, tapi Linzy..." kata dokter tersebut..
"Linzy kenapa dok? Anak saya kenapa?" potong mamanya Linzy.
"Maaf, kamu telah berusaha semampu kami, tapi Linzy tak dapat tertolongkan. Dia sempat menulis sebuah surat sebelum kepergiannya. Katanya ini untuk temannya, Angel." kata dokter tersebut sambil menyodorkan surat kepada mamanya Linzy.
"Linzy.. Linzy.. Kenapa kamu tinggalin mama nak? Kenapa?" teriak mamanya sambil berlutut dan juga meminta maaf..

Angel yang baru bangun dari pingsannya langsung melihat Morgan dan kaget.
"Gue ada dimana?" tanya Angel kepada Morgan..
Morgan langsung menceritakan tentang kejadian tabrakan tersebut..
"Terus.. Linzy mana? Gue harus cari Linzy.." kata Angel dengan panik.
"Nih.. sebelum dia pergi, dia kasi surat ini buat lo." kata Morgan sambil menyodorkan surat kepada Angel.
"Pergi? Maksud lo?" tanya Angel.
"Baca aja suratnya Gel.." jawab Morgan..
Isi surat Linzy buat Angel:
Halo. waktu lo ngebaca surat gue, gue yakin, gue udah ga ada disana.. Angel, sedikitpun gue ga pernah berfikir buat ngekhianatin lo. maafin gue, tapi bener. gue sama morgan ga ada hubungan apa-apa kok. Oh ya dulu lo pernah nanya sama gue, apa cita-cita gue kan? cita-cita gue adalah gue pengen nyanyi di panggung,nyanyi buat semua orang. gue pengen banget.tapi gue rasa itu udah ga mungkin..tapi lo.lo masih bisa ngelanjutin impian lo,Gel. dan jangan lupa kejar cinta lo sama Morgan. thank you, you're really my best ever friend :)

 



2 komentar:

  1. aq kira semua personilnya msuk minn.. ternyata gk.. tpi, bgus jugaa.. like like like and likee.. God Bless You minn

    BalasHapus