Selasa, 19 Juli 2011

"It's too complicated" (ep.16)

Morgan: Apa syaratnya?
Mikha: (membisikan syarat ke telinga Morgan)
Morgan: Lo nyiksa gue? (melihat Mikha)
Mikha: Baguslah kalo lo bisa ngerasain ini siksaan..
Setelah mengucapkan kata-kata itu, Mikha langsung beranjak pergi.. Walaupun hatinya sangat sakit, tapi ia rasa, ia harus melakukan hal ini. Morgan yang sangat terpukul mendengar syarat dari Mikha pun terdiam dan duduk di kursi sebuah pohon.
"Lo ga berubah Mik, sama aja kayak dulu." ucapnya..

Saat Mikha ingin pulang, dia memikirkan kata-kata yang Rafael katakan padanya sebelum dia bertemu Morgan..
Rafael: Gue mau ngomong sama lo.
Mikha: Ngomong aja..
Rafael: Kenapa?
Mikha: Kenapa apa?
Rafael: Kenapa lo kembali ke Indonesia?
Mikha: Apa salah?
Rafael: Sangat salah..
Mikha: Hah.. Maaf Raf kalo gara-gara gue Putri jadi begini.
Rafael: GARA-GARA LO! SEMUA JADI BERANTAKAN.. BE..RAN..TAK..AN! NGERTI LO?
Mikha: Ngerti.
Rafael: Tunggu apa lagi? Bisa kan lo pergi dari sini?
Mikha: Ya. Gue akan pergi.
Rafael: 1 lagi. Jauhin Morgan.
Mikha: Kenapa?
Rafael: Gue ga mau cewek pembawa sial kayak lo ngedeketin temen gue lagi..
"Hah.. kenapa coba gue balik ke Indo? Arghh.. Bego lo Mik bego!"
"Maafin gue Gan.. itu lah alasan gue kenapa gue suruh lo lupain gue sebagai syaratnya, gue ga bisa terus-terusan nyakitin lo, dan gue.. bener kata Rafael.. Gue cuman cewek pembawa sial."
Mikha meneruskan langkahnya.. Terus dan terus.. Ternyata dari belakang ada seseorang memperhatikan dan mendengarkan semua kata-katanya..
"Segitu sayangnya lo sama Morgan, ya gue harus bantuin lo." orang tersebut tersenyum dan melangkah pergi.

Suasana di bandara amat sangat menegangkan. Sisi belom bertemu Dicky, entah mereka akan bertemu lagi atau ga. Air mata yang tertahan lama langsung diteteskan Sisi. Dia berlari dan terus berlari sambil berteriak nama Dicky. Akhirnya dia berhenti ketika melihat info di bandara bahwa pesawat jam 14:00 menuju Amerika telah diberangkatkan..
"Apa ini? Apa kak Dicky udah pergi? Kak Dicky.." (menangis sambil berlutut)
"Heh.. Ngapain berlutut disini?" tanya seorang pemuda..
Sisi: Kak Dicky.. Kak Dicky jahat! Kalau Kak Dicky disini.. (menengok ke pemuda tersebut dan KAGET!)
"Ngapain sih nangisin aku?"
Sisi: Kak Dicky?
Dicky: Ngapain sih kamu nangisin aku?
Sisi: Bukannya kak Dicky ke Amerika?
Dicky: Kata siapa?
Sisi: Kata kak Sylvia sama kak Ilham..
Dicky: Edehh.. edan. edan.. Mereka dipercaya..
Sisi: Trus ngapain kakak kesini?
Dicky: Nganterin mama.. Mama memang ke Amrik. Tapi aku mana pernah ikut.
Sisi: Kak Dicky.! (langsung sigap memeluk Dicky)
Dicky: Ngomong-ngomong kalo aku pergi kenapa?
Sisi: Ya gapapa sih.. (malu-malu)
Dicky: Kenapa? Bohong ih..
Sisi: Ya..
Dicky: Lo suka sama gue?
Sisi: Kak Dicky..
Dicky: Ya gue memang suka sama lo. Dan lo?
Sisi: ....

Ilham dan Sylvia 's side.
Sylvia: Aku yakin sekarang mereka udah bisa ngaku perasaan mereka..
Ilham: Iya.. bener banget! baguslah :)
Sylvia: Aku sayang kamu ham.. (mencium pipi Ilham lalu lari seperti mau main kejar-kejaran)
Ilham: Aku juga. (mengejar Sylvia)

Dicky: Dan lo? Kenapa ga jawab?
Sisi: Aku...
Dicky: Lo mau kan jadi cewek gue? Huh?
Sisi: Aku ga.. #bersambung

Apakah Sisi akan menerima Dicky? Atau menolaknya? Apa yang akan dilakukan Gladis untuk menebus kesalahannya kepada Rangga? Dan bagaimana kelanjutkan kisah cintacenatcenut yang makin bikin cenatcenut? Tunggu di ep.17 --> "New sheet" <-- :)

Thanks yang udah keep baca. Maaf ya kalo jelek ;D hehe thanks #salamYEY follow @smashblastYEY on twitter :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar